Wabah covid-19 yang merebak di dunia tidak hanya meresahkan petugas kesehatan, tetapi juga berdampak langsung terhadap bisnis dan ekonomi dunia. Kebijakan lockdown dan karantina rumah membuat banyak usaha yang gulung tikar, bahkan sepi pembeli. Para ahli mengatakan bahwa dampak virus corona yang paling berbahaya adalah bencana kelaparan untuk masyarakat ekonomi kelas bawah.
Covid-19 memang memiliki proses penularan yang sangat cepat dan tidak terdeteksi. Inilah yang membuat penyakit ini menjadi lebih berbahaya. Virus ini berasal dari Wuhan, China dan menyebabkan beberapa infeksi saluran nafas pada manusia. Dampaknya pada manusia berbeda, dari mulai batuk pilek sampai pneumonia yang cukup parah sampai mengakibatkan kematian.
Apa Itu Virus Covid-19?
Virus Corona atau Covid-19 sendiri adalah virus jenis baru yang masih bersaudara dengan SARS dan MERS. Virus ini sama sekali belum pernah ada sebelumnya. Sebenarnya, fatalitas kematian yang disebabkan oleh virus ini cukup rendah, hanya sekitar 3% dari seluruh kasus.
Dari catatan yang ada, virus ini bisa menyebabkan kematian jika seseorang yang terkena virus memiliki penyakit bawaan lain. Misalnya diabetes, TBC, darah tinggi, dan lain sebagainya. Hanya saja, penyebaran virus corona bisa dikatakan sangat cepat, sehingga tingkat kematian bisa meningkat hingga beberapa persen. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang menyebabkan si sakit tidak bisa ditangani dengan benar.
Gejala Virus Corona
Sudah lazim diketahui bahwa corona pada umumnya memiliki gejala yang mirip dengan flu. Tapi, bagi ada beberapa kasus yang memiliki gejala lebih buruk dan ada pula beberapa kasus yang tidak memiliki gejala sama sekali.
Beberapa gejala umum yang terjadi pada masyarakat adalah:
- Demam tinggi mencapai 38 derajat Celcius
- Batuk
- Sesak nafas
Ketiga gejala di atas adalah gejala umum dari seseorang yang terpapar virus corona. Hanya saja, tidak semua orang yang memiliki gejala di atas bisa disebut sebagai suspek. Sehingga, ada langkah lain yang harus dilakukan sebelum memeriksakan diri ke dokter. Beberapa hal tersebut adalah:
- Memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang memiliki banyak pasien positif corona
- Setelah karantina mandiri selama 2 minggu dan muncul gejala seperti di atas
- Jika pernah memiliki kontak langsung dengan pasien corona
Jika ketiga persyaratan tersebut terpenuhi atau salah satunya, maka segera hubungi dokter. Yang perlu diingat adalah jangan ke rumah sakit karena berpotensi menularkan kepada orang sehat. Cukup hubungi saja dokter untuk melakukan pengecekan. Baik itu rapid test, test swab, ataupun CT Scan pada paru.
Dampak Covid-19 di Sektor Ekonomi
Dengan penyebaran yang sangat cepat dan resiko kematian yang disebabkannya, tidak heran jika pemerintah menetapkan kebijakan lockdown untuk menangani virus ini. Secara tidak langsung, kebijakan ini sangat berpengaruh kepada keadaan ekonomi global.
Bukan hanya perusahaan besar saja yang terpengaruh, imbas yang paling besar justru menyambar usaha mandiri, usaha menengah, dan usaha kecil.
Beberapa dampak yang disebabkan oleh virus corona terhadap ekonomi global adalah:
Menurunkan laju pertumbuhan ekonomi
Dengan pemberlakukan pembatasan wilayah, karantina wilayah, dan lockdown membuat jalur perdagangan dan usaha industri macet total. Banyak perusahaan yang menutup usaha sekaligus merumahkan karyawan dan membuat grafik laju pertumbuhan ekonomi terjun.
Pembangunan Negara yang Terhenti
Dampak virus corona selanjutnya adalah pembangunan yang berhenti dimana-mana. Di beberapa negara, corona memaksa warganya untuk tetap berada di rumah sehingga beberapa proyek pembangunan berhenti total.
Harga Minyak yang Terjun Bebas
Dampak ekonomi global yang paling besar adalah harga minyak yang terjun bebas. Di sisi baiknya, harga minyak yang turun akan meringankan beban masyarakat umum dalam membeli minyak. Tetapi, penurunan harga minyak ini menjadi indikasi ketidak stabilan ekonomi dan bahkan penurunan tingkat ekonomi yang cukup signifikan bagi negara miskin dan berkembang.
Pasar Saham Anjlok
Tidak dapat dipungkiri bahwa virus corona berdampak besar bagi pasar saham. Terutama dalam negara yang memiliki penyebaran virus terbanyak atau bahkan negara yang lamban dalam menangani virus. Banyak investor yang menarik investasinya karena tidak ingin rugi.
Layanan Jasa Mengalami Guncangan
Bukan hanya perdagangan, usaha layanan jasa juga mengalami kemacetan dan penurunan omzet secara signifikan. Di masa virus corona ini, banyak orang menghindari tempat-tempat umum. Termasuk tempat yang memaksa untuk melakukan kontak fisik.
Kenapa Usaha Barbershop Terkena Dampak Covid-19?
Usaha barbershop merupakan salah satu usaha jasa, dan jelas usaha ini juga mendapatkan dampak dari virus corona ini sendiri.
Dampak ini bisa terjadi karena daya beli konsumen mengurang, menyusul dampak penurunan ekonomi yang terjadi dimana-mana. Ini membuat banyak orang memilih menunda untuk memangkas rambut karena masih ada keperluan lain yang lebih mendesak.
Penyebab dampak yang lain adalah pelanggan takut terjadinya infeksi penularan di tempat barbershop. Ini karena barbershop dikunjungi oleh berbagai orang dari berbagai lokasi, sehingga meningkatkan persentase penyebaran.
Salah satu contohnya adalah layanan barbershop yang melakukan kontak fisik secara langsung antara pegawai dan pelanggan. Belum lagi dengan peralatan yang dipakai bergantian antara pelanggan satu dengan pelanggan yang lain, membuat omzet usaha ini turun drastis.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak sekali usaha barbershop yang gulung tikar karena menurunnya jumlah konsumen dari hari ke hari. Sehingga diperlukan beberapa strategi mumpuni dari para owner barbershop agar usahanya tidak tergerus oleh dampak virus corona ini. Dari mulai strategi pencegahan sampai usaha menarik pelanggan.
Baca juga: Model Potongan Rambut Pria Terbaru
Dalam hal ini, GIOVANI juga mengikuti himbauan pemerintah dan menerapkan beberapa standar operasional prosedur yang baru dan tentunya aman bagi pelanggan dan karyawannya.
Upaya GIOVANI Barbershop Mencegah Penularan Virus Covid-19
GIOVANI selaku usaha barbershop yang cukup besar memiliki beberapa standar operasional prosedur yang baru selama masa pandemi covid-19 ini. Nah, GIOVANI sangat mengingat bahwa memang ada beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko seseorang dalam terpapar virus corona. Beberapa hal tersebut adalah:
- Menghirup droplet atau percikan ludah dari penderita COVID 19 tanpa sengaja
- Menyentuh area wajah, baik itu mata, hidung, dan mulut setelah berada dari luar rumah tanpa mensterilkannya terlebih dahulu
- Melakukan kontak fisik ataupun kontak jarak dekat kepada suspek corona ataupun pasien corona
Infeksi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. GIOVANI sangat sadar akan hal ini. Sehingga GIOVANI menerapkan beberapa standar operasional prosedur untuk mencegah infeksi yang tidak terduga dengan kemungkinan tertular yang tinggi.
Pencegahan Virus Corona Bagi Pegawai
Menggunakan alat pengamanan seperti sarung tangan, masker, dan APD penutup wajah. Juga memakai celemek berbahan plastik untuk menghindari virus melekat pada pakaian
- Mensterilkan ruangan barbershop sebelum dibuka dan sebelum ditutup
- Rutin mencuci tangan dan menggunakan hand-sanitizer, terutama setelah melayani pelanggan
- Tutup hidung dan mulut jika bersin atau batuk, agar pelanggan tidak terkena droplet
- Cuci tangan segera setelah memasuki salon, rumah, dan jangan menyentuh mata, hidung, mulut
- Periksa suhu tubuh pelanggan sebelum mempersilahkan mereka masuk ke barbershop
- Gunakan desinfektan untuk membersihkan peralatan yang digunakan. Baik itu gunting, sisir, pisau cukur, sampai kursi yang digunakan oleh pelanggan
- Menyediakan peralatan cuci tangan di luar barbershop untuk digunakan pelanggan sebelum masuk ke dalam.
Pencegahan Virus Corona Bagi Pelanggan
- Pastikan tidak demam dan tidak sedang masa karantina mandiri ketika mengunjungi barbershop
- Cuci tangan di tempat yang disediakan oleh pihak GIOVANI sebelum memasuki barbershop
- Turuti himbauan pemerintah dan tetap gunakan masker
- Tutup hidung dan mulut jika bersin atau batuk, agar karyawan tidak terkena droplet
- Jika konsumen baru menggunakan kendaraan umum, maka pakaiannya harus disterilkan dengan desinfektan.
Kesimpulan
Virus corona memang tidak bisa dicegah penyebarannya dan dampaknya di sektor ekonomi. Tetapi ini tidak berarti untuk membiarkan usaha tutup karena dampak virus. Yang harus GIOVANI lakukan sebagai pihak pengusaha sekarang adalah bertahan selama mungkin dengan mengambil kebijakan-kebijakan baru dan menerapkan aturan-aturan pencegahan sehingga pelanggan kembali menerapkan trust kepada GIOVANI.
Dampak virus corona (covid 19) terhadap usaha dan bisnis barbershop memang cukup berat. Tetapi langkah pencegahan sangat ampuh untuk menarik pelanggan sekaligus untuk menjaga kesehatan dari para pegawai. Tetap jaga kebersihan dan stay safe!